Languages فارسی فارسى درى English اردو Azəri Bahasa Indonesia پښتو français ไทย Türkçe Hausa Kurdî Kiswahili Deutsche РУС Fulfulde Mandingue
Scroll down
Hikmah

Langkah-Langkah Supaya Remaja Tetap Berada Pada Jalan Yang Lurus Dalam Upaya Mencari Jati Diri

2020/09/17

Langkah-Langkah Supaya Remaja Tetap Berada Pada Jalan Yang Lurus Dalam Upaya Mencari Jati Diri

Pertanyaan: Bagaimana langkah-langkah supaya remaja tetap berada pada jalan yang lurus dalam upaya mencari jati diri?

Jawaban: Masa remaja adalah masa sangat sensitif dan menyenangkan yang disertai dengan adanya perubahan secara menakjubkan pada tubuh, pikiran, psikologis (kejiwaan) yang merupakan modal dan pengalaman baru. Masa remaja adalah masa mengambil jarak dari yang lain, ingin merdeka dan masa ingin menunjukan identitas diri.

Oleh karena itu, ragu, was-was dan kritik tentang masalah-masalah urgen dalam kehidupan, bagi orang yang ingin mengenal dirinya dan ingin menggantikan keyakinannya dari keyakinan yang bersifat imitatif menjadi keyakinan yang mengakar merupakan suatu hal yang biasa terjadi.

Berikut ini adalah terdapat beberapa langkah supaya remaja tetap berada pada jalan yang lurus dalam upaya mencari jati diri, hakikat (kebenaran), dan menanamkan keyakinan yang bersifat asasi (fundamental) pada dirinya dengan tetap menjaga hal-hal yang sudah diterima dalam pendidikan, maka harus mempraktekkan hal-hal berikut:

  1. Mencari Ilmu

Tugas dan kewajiban asasi remaja adalah menuntut ilmu; menambah dan mencari ilmu adalah permata yang sangat berharga yang dapat digunakan pada jalan yang benar dalam kehidupan, karena ilmu adalah alat penting dalam kehidupan.

Oleh karena itu, membaca buku-buku agama merupakan sebuah metode untuk menambah wawasan dan ilmu dalam masalah keyakinan.

Manusia yang bodoh tidak akan mampu mengenali dan mengamalkan kewajiban-kewajiban Ilahi secara benar. Bahkan mereka mungkin tidak akan mampu memahami makna kehidupan.

2.   Tafakur

Menuntut ilmu adalah proses menggunakan hasil pemikiran orang lain baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Tetapi berpikir dalam proses kehidupan dan berbagai keadaan adalah bersifat individual yang mampu memberikan solusi.

Dengan kata lain, menuntut ilmu dapat meningkatkan kualitas berpikir seseorang dan menambah kemampuan untuk melakukan analisa terhadap beragam masalah dan peristiwa.

3.     Iman

Maksud dari iman adalah keyakinan hati pada pencipta alam semesta, hukum-hukum dan perintah Allah Swt yang disertai dengan kepasrahan dan ketundukan dihadapan-Nya. Semakin kuat iman seseorang maka akan semakin terlihat jelas kehadiran-Nya pada dirinya dalam banyak aspek.

Oleh karena itu, seseorang yang mengingat Allah Swt dalam seluruh urusan hidupnya, maka kepercayaan dirinya akan terus meningkat dan ia mendapatkan sebuah energi kuat yang akan selalu menjaga dan melindunginya.

4.   Amal

Melakukan pekerjaan yang baik, selalu akan menyebabkan kemudahan dan memperkuat kedudukan seseorang, sebagaimana dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa perbuatan yang baik akan menumbuh-kembangkan dan menyempurnakan potensi-potensi yang tersembunyi dari diri seorang mukmin, “Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan rasul-Nya kepada kita.” dan benarlah Allah dan rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Qs. Al-Ahzab [33]:22)

Dalam perspektif pendidikan Islam, amal (perbuatan) juga memberikan pengaruh terhadap ilmu dan iman seseorang. Iman mendorong seseorang untuk banyak memilih dan beramal.

Demikian pula amal saleh akan menambah ilmu dan iman seseorang dan menyediakan wahana untuk mencapai keridhaan yang sesuai dan kebutuhan yang masuk akal.

Oleh karena itu sebaik-baik amal adalah mengamalkan dan melaksanakan tugas dan kewajiban agama kita dan mendorong orang lain untuk melakukan perbuatan baik dan menjauhi perbuatan yang tidak baik.

Sumber: ICC Jakarta.id